daftar isi dari blok tv
Gambar 1A. Diagram Blok Televisi Warna
Gambar 1B. Diagram Blok Bagian Warna
* Diagram blok diatas (Gambar 1 & 2) adalah diagram blok televisi
berwarna dan hitam putih.Diantara kedua gambar tsb pada dasarnya
sama,bagian-bagiannya,fungsinya,serta cara kerjanya semua sama.Untuk
televisi berwarna (perhatikan diagramnya) hanya ada tambahan bagian
warna saja (Gambar 1B).Bagian yang lainnya sama persis tak ada
bedanya,jadi anda tidak perlu bingung kalau memperbaiki televisi
berwarna.Oleh karena itu diagram tersebut penting untuk di ingat-ingat
sebagai pedoman anda.Karena diagram tersebut adalah proses / urutan
cara kerja televisi mulai dari tuner sampai munculnya gambar pada
layar.Maka diagram ini sangat penting untuk dasar dan menjadi petunjuk
anda mereparasi televisi.Berarti anda mengerti betul proses kerjanya
televisi dari bagian ke bagian.Jadi kalau anda mereparasi televisi
tidak asal asalan tetapi tepat pada sasarannya.Kalau anda tidak
mengerti urutan bagian dan fungsinya,maka anda akan mengalami
kesulitan dan tidak tepat pada bagian yang rusak.Dan blok ini penting
anda hafal serta fungsinya walaupun tidak secara mendetail.
* Untuk televisi berwarna hanya ada tambahan warna saja.Pada gambar 1B
adalah skema blok bagian warna.Untuk proses terjadinya warna
bagaimana,anda tak perlu menghafalkan skemanya dan teorinya,karena
kalau dihafalkan sangat banyak sekali dan membuat anda tambah
pusing.Yang penting adalah skema dasarnya saja dan fungsi
masing-masing bagian (berulang kali saya sebutkan).Intinya anda bisa
cara mereparasi televisi berwarna dengan langkah-langkah yang tepat
dan cepat tak perlu bertele-tele menghafalkan proses pewarnaan.Karena
kalau dipelajari secara mendetail mengenai proses terjadinya warna
mungkin bisa satu buku sendiri dan anda belum tentu paham.Oleh karena
itu anda pelajari praktisnya saja,teorinya diambil yang inti-intinya
dan yang penting langkahnya mereparasi dengan cepat dan tepat.
Berikut ini penjelasan mengenai fungsi dari masing-masing bagian :
* Antena : berfungsi untuk menangkap sinyal RF dari pemancar televisi.
* Tuner : berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan diterima.
Didalam tuner terdapat rangkaian penguat RF,mixer dan osilator.
Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan diterima kemudian diberikan
ke mixer. Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru,kemudian difilter menjadi 2
frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ.
* Frekuensi 38,9 MHZ adalh frekuensi pembawa gambar
* Frekuensi 33,4 MHZ adalah frekuensi pembawa suara.
Kedua frekuensi tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF.
* Video IF : berfungsi menguatkan sinyal-sinyal yang diterima dari mixer,kemudin
diteruskan ke video detektor.
* Video
detektor :berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian
diteruskan ke
video driver.Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga
keluar sinyal
gambar yang frekuensinya 15 KHZ-5 MHZ,sinyal pembawa suara
dideteksi hingga keluar sinyal pembawa suara baru 5,5 MHZ (FM).
* Video driver berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan inyal sincronisasi.
Sinyal gambar diteruskan ke video output.
Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier.
Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.
* Video output berungsi menguatkan sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda tabung.
* Sound
IF amplifier berfungsi menguatkan sinyal suara kemudian diteruskan
ke detektoe FM,detektor FM mendeteksi sinyal 5,5 MHZ hingga tinggal
frekuensi audio,kemudian ke penguat audio terus ke loudspeaker.Untuk
bagian sound IF sampai penguat audio ini seperti penguat amplifier
biasa.
* Syncronisasi separator berfungsi untuk menyesuaikan gambar yang dipancarkan dari pemancar.
* Osilator
vertikal berfungsi membangkitkan frekuensi 50 Hz kemudian diteruskan
driver vertikal lalu ke output vertikal,selanjutnya ke defleksi
vertikal dan defleksi vertikal ini membuka gambar secara vertikal
(atas bawah).
AFC berfungsi mengoreksi frekuensi horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke osilator horizontal.
* Osilator
horizontal berfungsi untuk membangkitkan frekuensi 15,625 Khz
kemudian diteruskan ke driver horizontal lalu ke output horizontal
selanjutnya ke defleksi horizontal dan defleksi horizontal ini membuka
gambar secara horizontal (kanan kiri).
Horizontal output juga membangkitkan tegangan tinggi sekitar 10-20 kv untuk anoda tabungnya.
LANGKAH-LANGKAH MEREPARASI TELEVISI
Dalam mereparasi televisi,ada baiknya anda harus melalui
langkah-langkah yang benar,agar anda tidak salah dalam menentukan blok
atau bagian mana yang rusak.Kalau terjadi kesalahan didalam
menentukan sasaran bagian mana yang rusak,maka akibatnya fatal dan
kerusakan televisi akan bertambah parah,andapun bertambah pusing
juga.Maka perhatikan langkah-langkah yang benar dan tepat,saya mulai
dari cara mereparasi televisi dalam kondisi MATI TOTAL :
Langkah
ini saya ketik secara urut,mulai dari buka box sampai selesai
mereparasi.Tujuannya agar bagi teknisi pemula yang baru mulai
mempelajari reparasi televisi bisa lebih memahami.Jadi harap maklum
bagi teknisi yang sudah senior.terimakasih.
Langkah-langkah :
1.
Pertama,buka box tutup belakang.Apabila memperbaiki televisi keadaan
mati total seperti ini,lebih baik mesin televisi dilepas saja dari
tabungnya.Agar lebih leluasa jika membolak-balik mesin televisi
tsb.Disamping itu,akan lebih mudah dalam pengecekan komponen dan
pengukuran tegangan.Tabungnya juga aman tidak resiko kena benda-benda
keras yang tidak sengaja selama reparasi,misalnya obeng,tang atau
alat-alat lain.Hati-hati melepas mesin,kabel yang berhubungan dengan
tabung harus dilepas dahulu seperti kop flyback (jangan dipegang kopnya
sebelum dibuang tegangannya).Dan jangan langsung dilepas,buang
dahulu tegangan yang masih tersimpan pada kop flyback,biasanya masih
ada.Caranya yaitu ambil kabel multitester salah satu, kemudian
hubungkan colok multi tsb ke ground tabung.Dan colok yang lancip untuk
menusukkan ke dalam kop flyback.Maka akan terbuang tegangan yang
masih tersisa dalam kop dan tabung tersebut.Setelah terbuang kemudian
lepas kop tsb dari tabung dengan menggunakan tespen.Kenapa
menggunakan tespen? Tujuannya apabila masih sedikit tegangan yang
ada,maka akan terbuang pada lampu tespen,andapun lebih aman.Setelah
kop terlepas,kemudian melepas rangkaian blok RGB yang menancap pada
leher tabung,hati-hati sekali dalam melepas soketnya,karena kalau
kaki katoda tabung ada yang sampai patah atau kaca leher tabung
pecah,maka anda menggantinya tabung.
2. Langkah kedua yaitu membersihkan debu-debu yang ada sampai bersih
dan bersihkan juga kotoran yang menempel pada jalur-jalur pcb dengan
menggunakan bekas sikat gigi dan tiner yang cepat menguap atau bisa
juga alkohol.Caranya,teteskan tiner atau alkohol pada sikat gigi dan
pcb yang akan dibersihkan,lalu gosok dengan sikat sampai bersih dari
kotoran.Mengapa kotoran yang menempel pcb harus dibersihkan?
Tujuannya adalah agar solderan yang retak-retak kelihatan dan
memudahkan pengecekan atau penyolderan.Selanjutnya adalah melepas
dahulu Transistor panel horizontal yang ada pendinginnya didekat
flyback.Untuk menghindari kelalaian anda jika mesin televisi
hidup.Karena jika mesin televisi hidup,maka flyback akan menyemprotkan
tegangan tinggi sebesar 20-25KV.Coba anda bayangkan kalau terkena
tegangan sebesar itu.Tetapi jika Transistor panel sudah dilepas maka
anda sudah aman.Karena hal ini penting,saya mengingatkan saja.Tapi
anda jangan terus takut,entar setelah membaca petunjuk ini anda
takut.Jadi seorang teknisi jangan takut yang penting anda hati-hati
dan selalu perhatikan letak kop flyback setiap akan mencoba
menghidupkan mesin televisi,jangan sampai terletak diatas/dibawah
mesin.Kop flyback tsb harus letakkan jauh sepanjang kabel kop dan
menghadap keatas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya(posisi
ini jika Tr panel horizontal sudah terpasang,jika tidak terpasang
tidak apa-apa).
3.
Langkah ketiga adalah mengecek tegangan listrik 220V dan
sekringnya.Apabila tegangan 220V normal & sekring normal,maka cek
tegangan pada elko 400VDC,jika tidak ada tegangannya maka cek dioda
bridg_nya atau 4 dioda penyearahnya,mungkin ada yang rusak.
4.
Langkah empat,jika tegangan pada elko 400V sudah ada (tegangannya
hanya sekitar 250-300VDC saja,bukan 400VDC persis) kemudian ukur
tegangan sekundernya 110-115 VDC.
5.
Apabila tegangan 110VDC tidak ada,maka kita cek satu persatu daerah
sekunder power supply saja.Atau anda lakukan penyolderan ulang dahulu
pada bagian yang dicurigai,lalu coba hidupkan.Jika belum keluar
tegangan B+ 110V,maka lakukan pengecekan komponen satu persatu didaerah
sekunder power supply.
6.
Demi keamanan jika anda memperbaiki power supply,biasakan transistor
panel horizontal dilepas dahulu,diatas sudah dijelaskan.Hal ini
penting untuk menghindari kelalaian anda,karena kalau power supply
sudah hidup,dan osilator sampai output horizontal juga hidup maka
flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi 20-25KV.
7.
Cabut/sedot dahulu solderan B+ pada kaki flyback yang ada
hubungannya dengan elko B+ 160V agar tidak terbeban oleh flyback dalam
memperbaiki power supply.Apabila tidak dilepas solderannya juga tidak
apa-apa,flyback tidak akan menyemprotkan tegangan selama transistor
panel horizontal belum terpasang.Namun hal tersebut penting
juga,karena apa? Untuk mengetahui kaki B+ flyback tsb konslet atau
tidak.Jika konslet,maka tegangan B+ dari power supply akan mati
setelah dihubungkan dengan kaki B+ flyback.Maka secara langsung anda
mengetahui bahwa flyback sudah konslet.
8. Apabila
tegangan B+ belum keluar,maka langkah selanjutnya mengukur komponen
aktiv dahulu,seperti transistor{Tr},semua diukur satu persatu,jika
menemukan ada yang rusak maka gantilah yang baru.
9.
Langkah kesembilan,jika B+ power supply belum keluar juga tetapi
Transistor semua normal,maka cek dioda Zener 110V.Dioda Zener tersebut
bentuknya besar,seperti dioda 3A.Nah..,biasanya zener ini
putus,karena dioda ini adalah zener pembatas B+ 110 VDC.
10.
Langkah kesepuluh,misalnya B+ belum keluar juga,padahal komponen
aktiv seperti Transistor,dioda semua sudah dicek normal.Maka cek
Resistor{R},biasanya R yang menuju Basis Transistor Panel power supply
dari elko 400V putus,nilainya sekitar 100k-150k ada 2 buah,ganti
kedua Resistornya.
11.
Pada Power supply televisi untuk panelnya/transistor output tidak
semua memakai Transistor,ada yang memakai STR atau SMR.STR adalah IC
{Integrated Circuit} tapi didalamnya juga transistor 2 buah dan ada
Resistor.Jika STR ini rusak maka R disekitar biasanya rusak,putus
atau mulur,kalau kita mengganti STR,maka sekalian R_nya diganti agar
kerja STR sempurna.Nah,jika ada televisi dihidupkan langsung listrik
konslet atau jeglek maka power supply pasti rusak,bisa STR konslet
atau Transistor panelnya rusak/konslet atau dari dioda bridg_nya
konslet,bisa juga kapasitor milar 400V konslet.
12. Jika tegangan sekunder sudah ada,lalu anda ukur dan atur trimpot
B+,tegangan
rata-rata 110-115 Vdc.Dan ukurlah tegangan keluaran B+
yang lain sesuai standard.
13. Syarat agar mesin televisi bisa hidup harus ada tegangan pwr
supply,osilator horizontal,driver horiz,output horiz,B+vertikal dan
output vertical,lalu tegangan heater,tegangan screen(G2),teg video
output dan tegangan RGB.Diantara bagian-bagian tersebut peran paling
penting adalah bagian power supply dan Horizontal,kedua bagian ini
adalah ibarat orang jantungnya,harus hidup duluan,nanti baru yang
lainnya.Berapa saja tegangan diantara bagian-bagian tsb,berikut ini
penjelasannya :
* power supply : 110V-115Vdc
* osilator horizontal : 8-12Vdc {Teg untuk IC osc}
* driver horizontal : 50Vdc {pada kaki collector Tr driver horz}
* output horizontal : 0,2Vdc {dari IC osc ke Basis Tr driver Ho}
* Basis TR output horizontal : 0,5 VAC
* IC vertical : 24Vdc {teg B+ IC vertikal tsb}
* output vertical : 12V-16Vdc {dari IC vert menuju defleksi vert}
* heater : 6VAC
* screen (G2) : 250V-450Vdc
* RGB {katoda} : 90V-125Vdc
* video output : 180Vdc {dari flyback}
* program : 5Vdc {teg B+ untuk IC program}
14. Jika
tegangan dari power supply semua normal,selanjutnya yang
penting adalah harus menghidupkan bagian horizontal dahulu.Mulai dari
osilator,driver dan output horizontal.Untuk bagian yang lain
belakangan.Anda lihat datanya pada langkah tiga belas,sesuaikan
tegangannya.Secara cepat dan praktisnya,langsung ukur tegangan basis
pada Transistor output horizontal harus ada sekitar 0,5VAC,kecil
sekali(Tapi wajib ada).Kalau tegangan basis ini sudah ada berarti mesin
tsb sudah hidup,dan anda tidak perlu mengukur mulai dari
osilator.Jika tidak ada maka mesin televisi tidak mungkin
hidup,kemudian baru anda urutkan pengecekannya.Mulai dari osilator
sampai output horizontal.Kalau tegangannya sudah ada berarti mesin TV
ini sudah bisa hidup dan pasang transistor output horizontal yang
dilepas tadi,tetapi diukur dahulu Transistor tersebut bagus atau tidak
dan mesin TV siap dicoba.
15. Kurasa pembahasan power supply sampai proses menghidupkan televisi
cukup jelas,televisi rata-rata tegangannya 110-115VDC,ada juga yang
90VDC untuk TV Panasonic,ada yang 135VDC untuk TV sanyo,tetapi tidak
semua televisi tegangannya sebesar itu,B+ rata-ratanya
110V-115V.Untuk tegangan yang lain adalah sama standard.
16.
Paham ya dari penjelasan saya di atas,urut dan tidak
bertele-tele,anda bisa mempraktekkannya sendiri.Sekali lagi ingat
syarat TV agar bisa hidup,maka bagian power supply dan seluruh
Horizontal harus beres,tidak boleh salah satu bermasalah.Kalau bagian
lain yang bermasalah,televisi masih bisa hidup(untuk televisi
lama).Untuk televisi sekarang model th 2000 keatas banyak yang
menggunakan sistem protek,jadi kalau ada salah satu bagian bermasalah
maka televisi akan terprotek/mati.
17.
Cukup jelas dari rangkuman diatas mengatasi TV mati total,berarti
anda sudah bisa menservis TV sendiri tanpa minta bantuan bengkel
lain.Sekarang anda sudah bisa memperbaiki mesin televisi keadaan mati
total,tetapi anda mungkin belum mengetahui apakah mesin tsb sudah
menampilkan gambar.Apakah bisa mengetahui bahwa mesin televisi sudah
menampilkan gambar tanpa harus memasang tabung dahulu.Caranya
bagaimana? Caranya mudah,yaitu dengan mengukur tegangan pada
masing-masing bagian dan tegangan harus sesuai standard.Jangan lupa
kop flyback diletakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap ke atas
atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya.Kita mulai dari
mengukur tegangan B+ power supply,yaitu sekitar 110-115VDC.Kemudian
Colector Transistor panel horizontal yaitu diatasnya tegangan B+ power
supply,kurang lebih sekitar 150 VDC atau kurang sedikit,jika
tegangan masih sama B+ pwr supply,misalnya 110VDC maka flyback tsb
belum kerja dan belum menyemprotkan tegangan tinggi.Maka perlu dicek
lagi.Kemudian video output yaitu 180VDC,lalu tegangan masing-masing
katoda tabung,untuk katoda R,G,B sekitar 90-125VDC,untuk G2 (screen)
sekitar 250-450VDC,untuk heater 6VAC,Fokus tak perlu diukur karena
tinggi yaitu sekitar 3000VDC,multitester anda tak cukup untuk
mengukur.Lalu tegangan vertikal output (yg menuju defleksi vertikal)
yaitu sekitar 12-16 VDC,jika lebih dari itu maka IC rusak.Untuk audio
sekitar 16VDC dan B+ tuner 12VDC.Nah..cara mengetahui lebih detail
lagi maka anda pasang antena pada tuner dan output audio dihubungkan
ke speaker,kemudian tombol volume + anda tekan agar volume lebih besar
dan tombol program canel anda tekan,jika ada suara dari pemancar
televisi dan canelnya berganti-ganti,berarti mesin tsb sudah normal
dan ada tampilan gambar jika dipasang pada tabung.Demikian cara
mengecek mesin televisi dalam keadaan terlepas dari tabung.