Cara Membuat Tanda Tangan di Blog


DI BLOG (BLOGGER), kita dapat membubuhkan tanda tangan (signature) sebagai sebagai identitas penulis blog (blog author). Dengan adanya tanda tangan ini, posting-posting blog terasa lebih khusus, karena memiliki tanda tangan sang penulis blog yg unik. Sobat Blogger bisa membuat dan memasangnya di blog Blogger dengan mudah. Kehadiran online signature maker memberikan kemudahan untuk membuat tampilan tanda tangan tersebut. Selain untuk digunakan di email, gambar tanda tangan ini bisa digunakan pula di blog sebagai blog author signature.

Cara Membuat Gambar Tanda Tangan Secara Online

Untuk membuat tanda tangan dengan online tool, saya memilih menggunakan MyLiveSignature, sehingga tutorial ini akan mengetengahkan langkah-langkah membuat signature dengan online tool tersebut.
1. Masuk ke mylivesignature.com.
2. Ada beberapa opsi disana, jika ingin membuat tanda tangan tanpa register, klik "Proceed". Jika ingin     
    daftar, klik "register"


3. Setelah klik proceed, anda akan masuk ke halaman opsi jenis signature yang akan dibuat. Ada 4 cara membuat signature: dengan wizard, dengan menulis sendiri di screen tool, upload gambar yang di-scan, atau menggunakan font. sendiri. Saya sarankan untuk membuat dengan wizard (pilih opsi pertama), karena cara itu lebih mudah.
4. Tuliskan nama anda atau nama yg ingin dibuat sebagai tanda tangan. Klik 'next step'.


5. Langkah selanjutnya adalah memilih jenis font tanda tangan. Ada banyak jenis font dan langsung bisa dilihat melalui preview. Pilih font yang diinginkan dengan klik opsi di sebelah preview. Setelah itu 'klik next'.


6. Pilih warna tanda tangan dan background. Sesuaikan background dengan background halaman blog, atau pilih/centang "transparent".


7. Setelah gambar jadi, anda akan dibawa ke halaman hasil akhir gambar. Di halaman tersebut terdapat gambar tanda tangan/signature dan di bwahnya tertera ID dari tanda tangan tersebut. SImpan ID jika dibutuhkan kembali di kemudian hari. Untuk menyimpan gambar, klik kanan, lalu pilih 'save as' atau 'save image as'



Selamat Mencoba !!!!

Cara Membuat Next Page Pada Blog


Salam Blogger, Pada postingan kali ini saya akan berbagi artikel tentang cara membuat tombol next page pada blogger, yang mana tombol ini berfungsi buat mengarahkan para pengunjung untuk melihat halaman demi halaman yang berada pada blog kita berdasarkan angka yang tertera dalam tombol tersebut.Artikel ini diperuntukkan buat blog-blog yang templatenya belum memiliki tombol next page.

   

Ikuti Langkah-Langkah Berikut :
1.Masuk ke akun blogger anda. 
2.Pada  tampilan Dashboard klik Design kemudian klik Edit HTML
3.Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan saya sarankan 
   backup dulu template blog anda dengan mengklik Downlaod Full  
   Template.
4.Centang kotak kecil yang bertuliskan Expand Template Widged.
5.Silahkan anda cari kode ]]></b:skin>
6.Copy kode yang ada dibawah ini kemudian paste di atas 
   kode ]]></b:skin>



7.Kemudian cari kode </body>
8.Copy kode yang ada dibawah ini dan paste kan diatas 
  kode </body>



9.Dan terakhir silahkan Save Template anda.
     
    SEMOGA BERMANFAAT!!!!

RANGKAIAN CATU DAYA ATAU POWER SUPPLY


Catu daya atau Power Supply adalah rangkaian yang berfungsi untuk menyediakan daya pada peralatan elektronik. komponen utama rangkaian catu daya yang akan kita bahas disini yaitu trafo step down, dioda silicon dan kondensator elektrolit (elco). sedangkan untuk komponen sekundernya yaitu IC dan transistor yang berfungsi sebagai regulator untuk membersihkan arus DC dari paku – paku tegangan AC yang mana paku – paku ini biasanya memberikan efek bunyi dengung dan desis (noise) pada peralatan audio.
Catu daya ada 2 jenis yaitu catu daya simetris dan catu daya tunggal. Sedangkan dari bentuknya catu daya ada 2 bentuk yaitu catu daya gelombang penuh dan setengah gelombang.

Keterangan Gambar dibawah:
  • Gambar 01 adalah 2 jenis trafo step down   
Gb.01 

  • Gambar 02 Catu daya simetris gelombang penuh. biasanya dipakai untuk mensuplai daya pada power amplifier jenis OCL. 
Jika anda Membutuhkan sebuah catu daya simetris gelombang penuh sementara anda hanya mempunyai sebuah trafo non CT, maka buatlah rangkaian seperti gambar 08 yaitu menggunakan tegangan separuhnya sebagai CT. contoh: jika anda mempunyai trafo non CT dengan tegangan keluaran 0,3,6,9,12 maka output yang digunakan adalah 0 dan 12v dengan 6v sebagai CT. maka outputnya adalah sebesar 6 volt (Gb.08). atau anda bisa juga membeli sebuah trafo non CT yang sama dengan yang anda punya kemudian buat rangkaian seperti gambar 07.
Gb.02


Gb.07

 

Gb.08

  • Gambar 03 adalah catu daya tunggal gelombang penuh.
Gb.03

 
  • Gambar 04 dan gambar 06 adalah catu daya setengah gelombang. catu daya jenis ini tidaklah bagus untuk mensuplai tegangan untuk peralatan audio. gunakan untuk menyalakan lampu led atau kipas pendingin saja. 
Gb.04

 

Gb.06
  • Gambar 05 adalah rangkaian catu daya lengkap dengan regulator. disini saya tidak menuliskan nilai pada C1,C2,C3 dan C4 karena angkanya tidaklah mutlak, yang penting nilai voltnya diatas dari output trafo . untuk C1 semakin besar semakin bagus misalnya 4700uF/50v. untuk C2,C3 juga tidak mutlak harus ada. jika anda ingin memasangnya yaitu antara 100uF - 1000uF dan untuk voltnya sesuaikan dengan IC regulator. jika menggunakan IC regulator 7812 maka C2 dan C3 adalah minimal 16v. untuk C4 minimal 100nF. 
Gb.05

Catatan: 
agar bekerja maksimal, IC regulator 78xx membutuhkan tegangan 3v lebih tinggi daripada tegangan yang dihasilkan. misalkan: IC regulator 7812 membutuhkan tegangan kerja antara 15v - 27v

Semoga Bermanfaat !!!!

Blok Televisi dan Fungsinya


 daftar isi dari blok tv



 Gambar 1A. Diagram Blok Televisi Warna


Gambar 1B. Diagram Blok Bagian Warna


   * Diagram blok diatas (Gambar 1 & 2) adalah diagram blok televisi berwarna dan hitam putih.Diantara kedua gambar tsb pada dasarnya sama,bagian-bagiannya,fungsinya,serta cara kerjanya semua sama.Untuk televisi berwarna (perhatikan diagramnya) hanya ada tambahan bagian warna saja (Gambar 1B).Bagian yang lainnya sama persis tak ada bedanya,jadi anda tidak perlu bingung kalau memperbaiki televisi berwarna.Oleh karena itu diagram tersebut penting untuk di ingat-ingat sebagai pedoman anda.Karena diagram tersebut adalah proses / urutan cara kerja televisi mulai dari tuner sampai munculnya gambar pada layar.Maka diagram ini sangat penting untuk dasar dan menjadi petunjuk anda mereparasi televisi.Berarti anda mengerti betul proses kerjanya televisi dari bagian ke bagian.Jadi kalau anda mereparasi televisi tidak asal asalan tetapi tepat pada sasarannya.Kalau anda tidak mengerti urutan bagian dan fungsinya,maka anda akan mengalami kesulitan dan tidak tepat pada bagian yang rusak.Dan blok ini penting anda hafal serta fungsinya walaupun tidak secara mendetail.
   * Untuk televisi berwarna hanya ada tambahan warna saja.Pada gambar 1B adalah skema blok bagian warna.Untuk proses terjadinya warna bagaimana,anda tak perlu menghafalkan skemanya dan teorinya,karena kalau dihafalkan sangat banyak sekali dan membuat anda tambah pusing.Yang penting adalah skema dasarnya saja dan fungsi masing-masing bagian (berulang kali saya sebutkan).Intinya anda bisa cara mereparasi televisi berwarna dengan langkah-langkah yang tepat dan cepat tak perlu bertele-tele menghafalkan proses pewarnaan.Karena kalau dipelajari secara mendetail mengenai proses terjadinya warna mungkin bisa satu buku sendiri dan anda belum tentu paham.Oleh karena itu anda pelajari praktisnya saja,teorinya diambil yang inti-intinya dan yang penting langkahnya mereparasi dengan cepat dan tepat.

Berikut ini penjelasan mengenai fungsi dari masing-masing bagian :

* Antena : berfungsi untuk menangkap sinyal RF dari pemancar televisi.
* Tuner    : berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan diterima.         
                   Didalam tuner terdapat rangkaian penguat RF,mixer dan osilator.
                  Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan diterima kemudian diberikan 
                  ke  mixer. Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru,kemudian difilter menjadi 2   
                  frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ.
* Frekuensi 38,9 MHZ adalh frekuensi pembawa gambar * Frekuensi 33,4 MHZ adalah frekuensi pembawa suara.

Kedua frekuensi tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF.
* Video IF               : berfungsi menguatkan sinyal-sinyal yang diterima dari mixer,kemudin 
                                  diteruskan  ke  video detektor.
* Video detektor    :berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian diteruskan ke  
                                 video driver.Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga keluar sinyal
                                 gambar yang frekuensinya 15 KHZ-5 MHZ,sinyal pembawa suara 
                                 dideteksi  hingga keluar sinyal pembawa suara baru 5,5 MHZ (FM).
* Video driver berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan inyal sincronisasi.
Sinyal gambar diteruskan ke video output.
Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier.
Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.

*   Video output berungsi menguatkan sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda tabung.
*  Sound IF amplifier berfungsi menguatkan sinyal suara kemudian diteruskan ke detektoe FM,detektor FM mendeteksi sinyal 5,5 MHZ hingga tinggal frekuensi audio,kemudian ke penguat audio terus ke loudspeaker.Untuk bagian sound IF sampai penguat audio ini seperti penguat amplifier biasa.
* Syncronisasi separator berfungsi untuk menyesuaikan gambar yang dipancarkan dari pemancar.
* Osilator vertikal berfungsi membangkitkan frekuensi 50 Hz kemudian diteruskan driver vertikal lalu ke output vertikal,selanjutnya ke defleksi vertikal dan defleksi vertikal ini membuka gambar secara vertikal (atas bawah).
        AFC berfungsi mengoreksi frekuensi horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke osilator horizontal.
* Osilator horizontal berfungsi untuk membangkitkan frekuensi 15,625 Khz kemudian diteruskan ke driver horizontal lalu ke output horizontal selanjutnya ke defleksi horizontal dan defleksi horizontal ini membuka gambar secara horizontal (kanan kiri).
Horizontal output juga membangkitkan tegangan tinggi sekitar 10-20 kv untuk anoda tabungnya.


LANGKAH-LANGKAH MEREPARASI TELEVISI
 
           Dalam mereparasi televisi,ada baiknya anda harus melalui langkah-langkah yang benar,agar anda tidak salah dalam menentukan blok atau bagian mana yang rusak.Kalau terjadi kesalahan didalam menentukan sasaran bagian mana yang rusak,maka akibatnya fatal dan kerusakan televisi akan bertambah parah,andapun bertambah pusing juga.Maka perhatikan langkah-langkah yang benar dan tepat,saya mulai dari cara mereparasi televisi dalam kondisi MATI TOTAL :
Langkah ini saya ketik secara urut,mulai dari buka box sampai selesai mereparasi.Tujuannya agar bagi teknisi pemula yang baru mulai mempelajari reparasi televisi bisa lebih memahami.Jadi harap maklum bagi teknisi yang sudah senior.terimakasih.

Langkah-langkah :

1.     Pertama,buka box tutup belakang.Apabila memperbaiki televisi keadaan mati total seperti ini,lebih baik mesin televisi dilepas saja dari tabungnya.Agar lebih leluasa jika membolak-balik mesin televisi tsb.Disamping itu,akan lebih mudah dalam pengecekan komponen dan pengukuran tegangan.Tabungnya juga aman tidak resiko kena benda-benda keras yang tidak sengaja selama reparasi,misalnya obeng,tang atau alat-alat lain.Hati-hati melepas mesin,kabel yang berhubungan dengan tabung harus dilepas dahulu seperti kop flyback (jangan dipegang kopnya sebelum dibuang tegangannya).Dan jangan langsung dilepas,buang dahulu tegangan yang masih tersimpan pada kop flyback,biasanya masih ada.Caranya yaitu ambil kabel multitester salah satu, kemudian hubungkan colok multi tsb ke ground tabung.Dan colok yang lancip untuk menusukkan ke dalam kop flyback.Maka akan terbuang tegangan yang masih tersisa dalam kop dan tabung tersebut.Setelah terbuang kemudian lepas kop tsb dari tabung dengan menggunakan tespen.Kenapa menggunakan tespen? Tujuannya apabila masih sedikit tegangan yang ada,maka akan terbuang pada lampu tespen,andapun lebih aman.Setelah kop terlepas,kemudian melepas rangkaian blok RGB yang menancap pada leher tabung,hati-hati sekali dalam melepas soketnya,karena kalau kaki katoda tabung ada yang sampai patah atau kaca leher tabung pecah,maka anda menggantinya tabung.

2.         Langkah kedua yaitu membersihkan debu-debu yang ada sampai bersih dan bersihkan juga kotoran yang menempel pada jalur-jalur pcb dengan menggunakan bekas sikat gigi dan tiner yang cepat menguap atau bisa juga alkohol.Caranya,teteskan tiner atau alkohol pada sikat gigi dan pcb yang akan dibersihkan,lalu gosok dengan sikat sampai bersih dari kotoran.Mengapa kotoran yang menempel pcb harus dibersihkan? Tujuannya adalah agar solderan yang retak-retak kelihatan dan memudahkan pengecekan atau penyolderan.Selanjutnya adalah melepas dahulu Transistor panel horizontal yang ada pendinginnya didekat flyback.Untuk menghindari kelalaian anda jika mesin televisi hidup.Karena jika mesin televisi hidup,maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi sebesar 20-25KV.Coba anda bayangkan kalau terkena tegangan sebesar itu.Tetapi jika Transistor panel sudah dilepas maka anda sudah aman.Karena hal ini penting,saya mengingatkan saja.Tapi anda jangan terus takut,entar setelah membaca petunjuk ini anda takut.Jadi seorang teknisi jangan takut yang penting anda hati-hati dan selalu perhatikan letak kop flyback setiap akan mencoba menghidupkan mesin televisi,jangan sampai terletak diatas/dibawah mesin.Kop flyback tsb harus letakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap keatas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya(posisi ini jika Tr panel horizontal sudah terpasang,jika tidak terpasang tidak apa-apa).

3.     Langkah ketiga adalah mengecek tegangan listrik 220V dan sekringnya.Apabila tegangan 220V normal & sekring normal,maka cek tegangan pada elko 400VDC,jika tidak ada tegangannya maka cek dioda bridg_nya atau 4 dioda penyearahnya,mungkin ada yang rusak.

4.     Langkah empat,jika tegangan pada elko 400V sudah ada (tegangannya hanya sekitar 250-300VDC saja,bukan 400VDC persis) kemudian ukur tegangan sekundernya 110-115 VDC.

5.       Apabila tegangan 110VDC tidak ada,maka kita cek satu persatu daerah sekunder power supply saja.Atau anda lakukan penyolderan ulang dahulu pada bagian yang dicurigai,lalu coba hidupkan.Jika belum keluar tegangan B+ 110V,maka lakukan pengecekan komponen satu persatu didaerah sekunder power supply.

6.      Demi keamanan jika anda memperbaiki power supply,biasakan transistor panel horizontal dilepas dahulu,diatas sudah dijelaskan.Hal ini penting untuk menghindari kelalaian anda,karena kalau power supply sudah hidup,dan osilator sampai output horizontal juga hidup maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi 20-25KV.

7.          Cabut/sedot dahulu solderan B+ pada kaki flyback yang ada hubungannya dengan elko B+ 160V agar tidak terbeban oleh flyback dalam memperbaiki power supply.Apabila tidak dilepas solderannya juga tidak apa-apa,flyback tidak akan menyemprotkan tegangan selama transistor panel horizontal belum terpasang.Namun hal tersebut penting juga,karena apa? Untuk mengetahui kaki B+ flyback tsb konslet atau tidak.Jika konslet,maka tegangan B+ dari power supply akan mati setelah dihubungkan dengan kaki B+ flyback.Maka secara langsung anda mengetahui bahwa flyback sudah konslet.

8.         Apabila tegangan B+ belum keluar,maka langkah selanjutnya mengukur komponen aktiv dahulu,seperti transistor{Tr},semua diukur satu persatu,jika menemukan ada yang rusak maka gantilah yang baru.

9.        Langkah kesembilan,jika B+ power supply belum keluar juga tetapi Transistor semua normal,maka cek dioda Zener 110V.Dioda Zener tersebut bentuknya besar,seperti dioda 3A.Nah..,biasanya zener ini putus,karena dioda ini adalah zener pembatas B+ 110 VDC.

10.     Langkah kesepuluh,misalnya B+ belum keluar juga,padahal komponen aktiv seperti Transistor,dioda semua sudah dicek normal.Maka cek Resistor{R},biasanya R yang menuju Basis Transistor Panel power supply dari elko 400V putus,nilainya sekitar 100k-150k ada 2 buah,ganti kedua Resistornya.

11.     Pada Power supply televisi untuk panelnya/transistor output tidak semua memakai Transistor,ada yang memakai STR atau SMR.STR adalah IC {Integrated Circuit} tapi didalamnya juga transistor 2 buah dan ada Resistor.Jika STR ini rusak maka R disekitar biasanya rusak,putus atau mulur,kalau kita mengganti STR,maka sekalian R_nya diganti agar kerja STR sempurna.Nah,jika ada televisi dihidupkan langsung listrik konslet atau jeglek maka power supply pasti rusak,bisa STR konslet atau Transistor panelnya rusak/konslet atau dari dioda bridg_nya konslet,bisa juga kapasitor milar 400V konslet.

12.      Jika tegangan sekunder sudah ada,lalu anda ukur dan atur trimpot B+,tegangan 
rata-rata 110-115 Vdc.Dan ukurlah tegangan keluaran B+ yang lain sesuai standard.

13.  Syarat agar mesin televisi bisa hidup harus ada tegangan pwr supply,osilator horizontal,driver horiz,output horiz,B+vertikal dan output vertical,lalu tegangan heater,tegangan screen(G2),teg video output dan tegangan RGB.Diantara bagian-bagian tersebut peran paling penting adalah bagian power supply dan Horizontal,kedua bagian ini adalah ibarat orang jantungnya,harus hidup duluan,nanti baru yang lainnya.Berapa saja tegangan diantara bagian-bagian tsb,berikut ini penjelasannya :

* power supply                        : 110V-115Vdc
* osilator horizontal                : 8-12Vdc {Teg untuk IC osc}
* driver horizontal                   : 50Vdc {pada kaki collector Tr driver horz}
* output horizontal                  : 0,2Vdc {dari IC osc ke Basis Tr driver Ho}
* Basis TR output horizontal   : 0,5 VAC
* IC vertical                             : 24Vdc {teg B+ IC vertikal tsb}
* output vertical                      : 12V-16Vdc {dari IC vert menuju defleksi vert}
* heater                                   : 6VAC
* screen (G2)                          : 250V-450Vdc
* RGB {katoda}                      : 90V-125Vdc
* video output                         : 180Vdc {dari flyback}
* program                               : 5Vdc {teg B+ untuk IC program}

14.       Jika tegangan dari power supply semua normal,selanjutnya yang penting adalah harus menghidupkan bagian horizontal dahulu.Mulai dari osilator,driver dan output horizontal.Untuk bagian yang lain belakangan.Anda lihat datanya pada langkah tiga belas,sesuaikan tegangannya.Secara cepat dan praktisnya,langsung ukur tegangan basis pada Transistor output horizontal harus ada sekitar 0,5VAC,kecil sekali(Tapi wajib ada).Kalau tegangan basis ini sudah ada berarti mesin tsb sudah hidup,dan anda tidak perlu mengukur mulai dari osilator.Jika tidak ada maka mesin televisi tidak mungkin hidup,kemudian baru anda urutkan pengecekannya.Mulai dari osilator sampai output horizontal.Kalau tegangannya sudah ada berarti mesin TV ini sudah bisa hidup dan pasang transistor output horizontal yang dilepas tadi,tetapi diukur dahulu Transistor tersebut bagus atau tidak dan mesin TV siap dicoba.

15.    Kurasa pembahasan power supply sampai proses menghidupkan televisi cukup jelas,televisi rata-rata tegangannya 110-115VDC,ada juga yang 90VDC untuk TV Panasonic,ada yang 135VDC untuk TV sanyo,tetapi tidak semua televisi tegangannya sebesar itu,B+ rata-ratanya 110V-115V.Untuk tegangan yang lain adalah sama standard.

16.   Paham ya dari penjelasan saya di atas,urut dan tidak bertele-tele,anda bisa mempraktekkannya sendiri.Sekali lagi ingat syarat TV agar bisa hidup,maka bagian power supply dan seluruh Horizontal harus beres,tidak boleh salah satu bermasalah.Kalau bagian lain yang bermasalah,televisi masih bisa hidup(untuk televisi lama).Untuk televisi sekarang model th 2000 keatas banyak yang menggunakan sistem protek,jadi kalau ada salah satu bagian bermasalah maka televisi akan terprotek/mati.

17.      Cukup jelas dari rangkuman diatas mengatasi TV mati total,berarti anda sudah bisa menservis TV sendiri tanpa minta bantuan bengkel lain.Sekarang anda sudah bisa memperbaiki mesin televisi keadaan mati total,tetapi anda mungkin belum mengetahui apakah mesin tsb sudah menampilkan gambar.Apakah bisa mengetahui bahwa mesin televisi sudah menampilkan gambar tanpa harus memasang tabung dahulu.Caranya bagaimana? Caranya mudah,yaitu dengan mengukur tegangan pada masing-masing bagian dan tegangan harus sesuai standard.Jangan lupa kop flyback diletakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap ke atas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya.Kita mulai dari mengukur tegangan B+ power supply,yaitu sekitar 110-115VDC.Kemudian Colector Transistor panel horizontal yaitu diatasnya tegangan B+ power supply,kurang lebih sekitar 150 VDC atau kurang sedikit,jika tegangan masih sama B+ pwr supply,misalnya 110VDC maka flyback tsb belum kerja dan belum menyemprotkan tegangan tinggi.Maka perlu dicek lagi.Kemudian video output yaitu 180VDC,lalu tegangan masing-masing katoda tabung,untuk katoda R,G,B sekitar 90-125VDC,untuk G2 (screen) sekitar 250-450VDC,untuk heater 6VAC,Fokus tak perlu diukur karena tinggi yaitu sekitar 3000VDC,multitester anda tak cukup untuk mengukur.Lalu tegangan vertikal output (yg menuju defleksi vertikal) yaitu sekitar 12-16 VDC,jika lebih dari itu maka IC rusak.Untuk audio sekitar 16VDC dan B+ tuner 12VDC.Nah..cara mengetahui lebih detail lagi maka anda pasang antena pada tuner dan output audio dihubungkan ke speaker,kemudian tombol volume + anda tekan agar volume lebih besar dan tombol program canel anda tekan,jika ada suara dari pemancar televisi dan canelnya berganti-ganti,berarti mesin tsb sudah normal dan ada tampilan gambar jika dipasang pada tabung.Demikian cara mengecek mesin televisi dalam keadaan terlepas dari tabung.

Semoga Bermanfaat !!!!!!

Power Supply (Catu Daya)

Power Supply (Catu Daya)

1. Prinsip Kerja Catu Daya Linear

Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC (alternating current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi DC. Pada tulisan kali ini disajikan prinsip rangkaian catu daya (power supply) linier mulai dari rangkaian penyearah yang paling sederhana sampai pada catu daya yang ter-regulasi.

2. PENYEARAH (RECTIFIER)

Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar-1 berikut ini. Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya.


Rangkaian Penyearah

Pada rangkaian ini, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari arus AC menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke beban R1. Ini yang disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave). Untuk mendapatkan penyearah gelombang penuh (full wave) diperlukan transformator dengan center tap (CT) seperti pada gambar-2.

Gelombang Penuh

Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang berikutnya dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator sebagai common ground.. Dengan demikian beban R1 mendapat suplai tegangan gelombang penuh seperti gambar di atas. Untuk beberapa aplikasi seperti misalnya untuk men-catu motor dc yang kecil atau lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini sudah cukup memadai. Walaupun terlihat di sini tegangan ripple dari kedua rangkaian di atas masih sangat besar.

Gelombang Setengah dengan Filter C 
Gambar 3 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor C yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata. Gambar-4 menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah garis lurus dengan kemiringan tertentu, dimana pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu oleh tegangan kapasitor. Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai dengan sifat pengosongan kapasitor.

Bentuk Gelombang
 
Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus (I) yang mengalir ke beban R. Jika arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis horizontal. Namun jika beban arus semakin besar, kemiringan kurva b-c akan semakin tajam. Tegangan yang keluar akan berbentuk gigi gergaji dengan tegangan ripple yang besarnya adalah :
Vr = VM -VL
dan tegangan dc ke beban adalah Vdc = VM + Vr/2
Rangkaian penyearah yang baik adalah rangkaian yang memiliki tegangan ripple (Vr) paling kecil. VL adalah tegangan discharge atau pengosongan kapasitor C, sehingga dapat ditulis :
VL = VM e -T/RC
Jika persamaan (3) disubsitusi ke rumus (1), maka diperole
Vr = VM (1 – e -T/RC)
Jika T << RC, dapat ditulis : e -T/RC  1 – T/RC
sehingga jika ini disubsitusi ke rumus (4) dapat diperoleh persamaan yang lebih sederhana :
Vr = VM(T/RC)
VM/R tidak lain adalah beban I, sehingga dengan ini terlihat hubungan antara beban arus I dan nilai kapasitor C terhadap tegangan ripple Vr. Perhitungan ini efektif untuk mendapatkan nilai tegangan ripple yang diinginkan.
Vr = I T/C
Rumus ini mengatakan, jika arus beban I semakin besar, maka tegangan ripple akan semakin besar. Sebaliknya jika kapasitansi C semakin besar, tegangan ripple akan semakin kecil. Untuk penyederhanaan biasanya dianggap T=Tp, yaitu periode satu gelombang sinus dari jala-jala listrik yang frekuensinya 50Hz atau 60Hz. Jika frekuensi jala-jala listrik 50Hz, maka T = Tp = 1/f = 1/50 = 0.02 det. Ini berlaku untuk penyearah setengah gelombang. Untuk penyearah gelombang penuh, tentu saja frekuensi gelombangnya dua kali lipat, sehingga T = 1/2 Tp = 0.01 det.
Penyearah gelombang penuh dengan filter C dapat dibuat dengan menambahkan kapasitor pada rangkaian gambar 2. Bisa juga dengan menggunakan transformator yang tanpa CT, tetapi dengan merangkai 4 dioda seperti pada gambar-5 berikut ini.

Gelombang Penuh dengan Filter C

Sebagai contoh, anda mendisain rangkaian penyearah gelombang penuh dari catu jala-jala listrik 220V/50Hz untuk mensuplai beban sebesar 0.5 A. Berapa nilai kapasitor yang diperlukan sehingga rangkaian ini memiliki tegangan ripple yang tidak lebih dari 0.75 Vpp. Jika rumus (7) dibolak-balik maka diperoleh.
C = I.T/Vr = (0.5) (0.01)/0.75 = 6600 uF
Untuk kapasitor yang sebesar ini banyak tersedia tipe elco yang memiliki polaritas dan tegangan kerja maksimum tertentu. Tegangan kerja kapasitor yang digunakan harus lebih besar dari tegangan keluaran catu daya. Anda barangkali sekarang paham mengapa rangkaian audio yang anda buat mendengung, coba periksa kembali rangkaian penyearah catu daya yang anda buat, apakah tegangan ripple ini cukup mengganggu. Jika dipasaran tidak tersedia kapasitor yang demikian besar, tentu bisa dengan memparalel dua atau tiga buah kapasitor.
 
3. Voltage Regulator
 
Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil, namun ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata tegangan dc keluarnya juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.
Regulator Voltage berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply maka IC Regulator tegangan ini selalu dipakai untuk stabilnya outputan tegangan.
Berikut susunan kaki IC regulator tersebut.

IC Regulator


Misalnya 7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan +5 volt, 7812 regulator tegangan +12 volt dan seterusnya. Sedangkan seri 79XX misalnya adalah 7905 dan 7912 yang berturut-turut adalah regulator tegangan -5 dan -12 volt.
Selain dari regulator tegangan tetap ada juga IC regulator yang tegangannya dapat diatur. Prinsipnya sama dengan regulator OP-amp yang dikemas dalam satu IC misalnya LM317 untuk regulator variable positif dan LM337 untuk regulator variable negatif. Bedanya resistor R1 dan R2 ada di luar IC, sehingga tegangan keluaran dapat diatur melalui resistor eksternal tersebut.
Rangkaian regulator yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar 6. Pada rangkaian ini, zener bekerja pada daerah breakdown, sehingga menghasilkan tegangan output yang sama dengan tegangan zener atau Vout = Vz. Namun rangkaian ini hanya bermanfaat jika arus beban tidak lebih dari 50mA.


Regulator Zener

Prinsip rangkaian catu daya yang seperti ini disebut shunt regulator, salah satu ciri khasnya adalah komponen regulator yang paralel dengan beban. Ciri lain dari shunt regulator adalah, rentan terhadap short-circuit. Perhatikan jika Vout terhubung singkat (short-circuit) maka arusnya tetap I = Vin/R1. Disamping regulator shunt, ada juga yang disebut dengan regulator seri. Prinsip utama regulator seri seperti rangkaian pada gambar 7 berikut ini. Pada rangkaian ini tegangan keluarannya adalah:
Vout = VZ + VBE
VBE adalah tegangan base-emitor dari transistor Q1 yang besarnya antara 0.2 – 0.7 volt tergantung dari jenis transistor yang digunakan. Dengan mengabaikan arus IB yang mengalir pada base transistor, dapat dihitung besar tahanan R2 yang diperlukan adalah :
R2 = (Vin – Vz)/Iz
Iz adalah arus minimum yang diperlukan oleh dioda zener untuk mencapai tegangan breakdown zener tersebut. Besar arus ini dapat diketahui dari datasheet yang besarnya lebih kurang 20 mA.

Regulator dengan OPM

Dengan mengabaikan tegangan VBE transistor Q1 dan mensubsitusi rumus (11) ke dalam rumus (10) maka diperoleh hubungan matematis :
Vout = ( (R1+R2)/R2) Vz
Pada rangkaian ini tegangan output dapat diatur dengan mengatur besar R1 dan R2.
Sekarang mestinya tidak perlu susah payah lagi mencari op-amp, transistor dan komponen lainnya untuk merealisasikan rangkaian regulator seperti di atas. Karena rangkaian semacam ini sudah dikemas menjadi satu IC regulator tegangan tetap. Saat ini sudah banyak dikenal komponen seri 78XX sebagai regulator tegangan tetap positif dan seri 79XX yang merupakan regulator untuk tegangan tetap negatif. Bahkan komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus (current limiter) dan juga pembatas suhu (thermal shutdown). Komponen ini hanya tiga pin dan dengan menambah beberapa komponen saja sudah dapat menjadi rangkaian catu daya yang ter-regulasi dengan baik.


Regulator dengan IC

Hanya saja perlu diketahui supaya rangkaian regulator dengan IC tersebut bisa bekerja, tegangan input harus lebih besar dari tegangan output regulatornya. Biasanya perbedaan tegangan Vin terhadap Vout yang direkomendasikan ada di dalam datasheet komponen tersebut. Pemakaian heatshink (aluminium pendingin) dianjurkan jika komponen ini dipakai untuk men-catu arus yang besar. Di dalam datasheet, komponen seperti ini maksimum bisa dilewati arus mencapai 1 A.

Semoga Bermanfaat !!!!



   

Cara Buat Read More Otomatis di Blog

Jika template bawaan anda belum ada fitur Read more atau Baca selengkapnya tidah usah bingung tambahkan saja Script yang akan disajikan dalam Tutorial kali ini. Berikut cara membuat Read More otomatis untuk blog.

Pertama anda masuk dasbord blogger >> lalu pilih rancangan >> Pilih Edit HTML.
Jangan lupa centang Expand Template Widget.
Lalu cari kode </head>  untuk mempermudah pencarian tekan F3.

Masukan kode berikut tepat ditas </head>



Belum selesai, cari lagi kode :  <data:post.body/>
Ganti kode  <data:post.body/>, dengan kode di bawah ini :



Sampai disini lalu save template anda.
Selesai deh, untuk memastikannya coba lihat hasilnya.
Kata Read more warna merah dapat anda ganti dengan kata-kata selera anda, misalnya : Baca selanjutnya.
Demikianlah Tutorial cara Membuat Read More Secara Otomatis di Blog, semoga bermanfaat. Jangan lupa Like-nya.


Selamat Mencoba !!!!

Kumpulan Rangkaain Sensor Sederhana

Bagi anda yang ingin mencari kumpulan rangkaian elektronika sensor, anda mungkin bisa mencari beberapa contoh rangkaian sensor di blog ini. Tetapi mohon maaf sebelumnya jika apa yang anda cari tidak anda temukan di blog ini atau rangkaian sensornya tidak mempunyai referensi lengkap. Yang penting saya akan berusaha menambahkan contoh rangkaian-rangkaian sensor ke dalam blog ini jika saya mendapatkan atau memahami suatu jenis rangkaian sensor yang baru. Anda bisa mengembangkan lagi rangkaian-rangkaian yang ada sesuai dengan selera dan kebutuhan anda, karena memang menurut saya rangkaian-rangkaian yang ada masih cukup sederhana dan untuk penggunaan yang sederhan pula.

Jika jenis rangakian sensor yang anda cari tidak ada saya sarankan anda supaya bisa bereksperimen sendiri dengan mencari komponen atau material apa saja yang sekiranya bisa anda jadikan sebagai alat peng-indra atau perasa dari suatu perubahan kondisi lingkungan. Tidak terpaku pada komponen atau material yang telah dikenal dan beredar secara lumrah di pasaran. Intinya hanya bagaimana anda bisa menjadikan komponen tersebut bisa mempengaruhi tegangan atau arus listrik. Jika anda bisa mencari salah satu komponen yang seperti itu maka bisa saya pastikan anda sudah bisa membangun suatu rangkaian sensor dengan komponen tersebut.

Berikut contoh-contoh rangkaian sensor yang sering kita temui :

1. Rangkaian sensor cahaya
2. Rangkaian sensor suara
3. Rangkaian sensor infra merah
4. Rangkaian sensor utrasonic
5. Rangkaian sensor suhu
6. Rangkaian sensor sentuh
7. Rangkaian sensor warna

Rangkaian sensor air dan lain sebagainya…

Kumpulan rangkaian sensor yang saya sebutkan diatas belum semuanya, tugas anda untuk mencari apa saja rangkaian sensor yang masih ada selain yang saya sebutkan di atas. Baiklah saya akan jelaskan sekilas tentang sifat dan cara kerja dari rangkaian sensor di atas bagi anda yang masih belum mengetahui.

I. RANGKAIAN SENSOR CAHAYA

Adalah rangakian yang bisa merasakan adanya perubahan intensitas cahaya. Biasanya pada jenis rangkaian sensor ini banyak menggunakan LDR sebagai komponen sensornya. LDR adalah singkatan dari Light Dependen Resistor yang kira-kira artinya adalah resistor yang nilainya bergantung pada cahaya. Semakin besar intensitas cahaya yang diterima oleh LDR maka akan semakin kecil nilai resistansi dari LDR tersebut atau dengan kata lain cahaya semakin terang. Kemudian semakin sedikit intensitas yang diterima atau kondisi semakin gelap maka resistansi dari LDR akan semakin besar. Prinsip kerja dari rangkaian ini yaitu dngan memanfaatkan perubahan tegangan yang jatuh pada bagian switching akibat dari pembagian tegangan dengan LDR.

II. RANGKAIAN SENSOR SUARA


Adalah rangkaian sensor yang bisa merasakan adanya perubahan tingkat kekerasan suatu gelombang suara yang biasa diukur dengan satuan db. Rangkaian yang sederhana bisa anda buat dengan memanfaatkan microfon sebagai komponen sensor. Microfon mempunyai sifat kerja yang berkebalikan dengan loudspeaker, yaitu mengubah gelombang suara menjadi gelombang listrik. Sedangkan loudspeaker berfungsi mengubaj gelombang listrik menjadi gelombang suara. Sebenarnya secara pastinya mikrofon tidak menghasilkan gelombang listrik tetapi suara membuat tegangan yang jatuh pada mikrofon jadi berubah-ubah. Kondisi dari tegangan yang berubah-ubah ini biasanya menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal. Di blog ini anda bisa melihat salah satu contoh rangkaian sensor suara yang sederhana atau rangkaian sensor yang sederhana lainnya.

III. RANGKAIAN SENSOR INFRA MERAH


Adalah rangkaian sensor yang bisa merasakan adanya perubahan intensitas sinar infra merah. Cahaya infra merah bisa kita peroleh dengan mudah dengan memanfaatkan led infra merah, atau sebagai contoh anda bisa melihat led kecil yang dipasang diujung remote televise anda. Tetapi sebenarnya cahaya matahari juga mengandung infra merahnya, jadi jangan heran jika rangkaian anda tiba-tiba berubah sensitifitasnya karena anda menjalankannya di bawah terik matahari. Sifat dari sinar infra merah ini adalah tidak tampak dimata dan tidak membuat terang jika dinyalakan pada malam hari. Untuk komponen perasa intensitas infra merah biasa digunakan foto dioda atau foto transistor. Jenis rangkaian sensor ini bisa anda gunakan untuk mendeteksi perubahan kondisi secara cepat. Misalnya bisa anda gunakan untuk menghitung jumlah putaran dari suatu piringan yang mempunyai bagian bening dan gelap.

IV. RANGKAIAN SENSOR ULTRASONIC


Adalah rangkaian sensor yang digunakan untuk mendeteksi gelombang suara yang mempunyai frekuensi diatas 20 KHz. Mungkin anda tahu salah satu jenis binatang yang bisa terbang tanpa melihat ditempat yang gelap karena memanfaatkan pantulan gelombang ultraviolet. Sama dengan pemanfaatan sensor ini pada umumnya adalah untuk mengetahui jarak suatu benda dengan menghitung lamanya waktu gelombang pantulan diterima oleh rangkaian pemancar. Sejak dahulu alat yang biasa digunakan Untuk mengukur kedalaman laut adalah rangkaian sensor ultrasonic. Menurut saya rangkaian sensor ini sama dengan halnya rangakaian radio, hanya saja jika pada radio digunakan antenna untuk memancarkan gelombang frekuensi tinggi tapi pada rangkaian sensor ultraviolet digunakan speaker sebagai pemancar. Anda bisa melihat contoh rangkaian sensor ultrasonic yang sederhana di blog ini dan anda bisa juga memodifikasi atau mengembangkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anda. Rangkaian sensor yang saya buat menggunakan IC 555 sebagai IC yang mudah dan handal untuk digunakan dalam berbagai kebutuhan.

V. RANGKAIAN SENSOR SUHU


Adalah rangkaian sensor yang bisa merasakan adanya perubahan suhu lingkungan. Suhu atau temperature suatu tempat bisa anda ketahui tidak hanya dengan thermometer, tetapi bisa anda gunakan suatu rangkaian sensor yang hasilnya tidak jauh berbeda dengan hasil thermometer. Biasanya komponen elektronika yang digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu adalah PTC dan NTC. Atau anda bisa menggunakan IC LM35 untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. PTC dan NTC mempunyai karakteristik hampir sama dengan LDR, hanya saja jika resistansi LDR berubah karena adanya perubahan intensitas cahaya sedangkan pada PTC dan NTC karenan adanya perubahan suhu atau temperature. Pada PTC nilai resistansi akan bertambah seiring dengan naiknya temperature sedangkan pada NTC nilai resistansi akan berkurang seiring dengan naiknya temperature.
Sepertinya semangat saya untuk menulis sudah tidak bisa ditawar lagi, saya mohon maaf jika penjelasan saya hanya sampai disini. Lain waktu dan kesempatan saya akan berusaha untuk melengkapi penjelasan rangkaian-rangkaian sensor yang lain. Tetapi sekali lagi kumpulan rangkaian sensor bisa anda cari di blog ini dan mudah-mudahan lain waktu saya akan melengkapi jenis-jenis rangkaian sensor yang belum saya hadirkan di blog ini. Anda bisa download bermacam macam rangkaian elektronika di blog ini.


Selamat Mencoba !!!!
newer posts newer posts newer posts